Ini sebenernya cerita tanggal 5 Desember.
Hai itu kan hari Senin, setiap hati itu sekolahku—dan
sekolah lainnya di Indonesia—melakukan kegiatan rutin, yaitu upacara pengibaran
bendera.
Seperti biasa, upacara bendera diisi dengan pengibaran
bendera, mengheningkan cipta untuk menghargai jasa pahlawan, pembacaan
Pancasila, pembacaan UUD 1945 dan pengucapan janji siswa—yang kadang janji itu
tidak dilakukan—amanat Pembina, menyanyikan lagu wajib nasional, pembacaan doa,
penutupan dan kadang ditambah dengan pengumuman-pengumuman.
Upacara bendera memang
menjadi hal yang membosankan bagiku. Bukan maksud apa-apa, hanya saja kadang
aku tidak tahan untuk berdiri lama-lama.
Tiba saatnya
pengumuman-pengumuman, sedikit lega hati ini karena itu berarti upacara akan
segera berakhir.
“Kyaaaaaaa~!” teriak
seseorang.
“Ada apa? Ada apa?” tanya
murid-murid mulai cemas. Aku sendiri bingung ada apa. Ternyata, tower WiFi
goyang. Oh itu, pikirku santai.
Tunggu, apa?
Tower Wifi sekolah goyang?
Itu berarti…
TIDAAAAAKKK!
Sekolah menjadi geger,
semua siswa berlari mencari perlindungan. Aku sendiri segera menggandeng
Ela—sahabatku, setidaknya aku ingin aku dan dia selamat.
Upacara menjadi kacau.
Ternyata, setelah dicek oleh para guru tower itu TIDAK BERGERAK SAMA SEKALI, sekali
lagi saya sebutkan TOWER ITU TIDAK BERGERAK SAMA SEKA—dibekap.
Siapa sih orang yang
menyebarkan hal bodoh itu? Hebat sekali dia bisa membuat geger 1 sekolah.
Membuat geger 1000 orang lebih.
Tapi lumayan, untuk senam
jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar