Rabu, 31 Oktober 2012

Ulangan PAI dan Pelajaran Hari ini


Mencontek, sepertinya itu sudah menjadi budaya di kalangan siswa dan mahasiswa di Indonesia. Entah itu karena tidak tahu jawaban di ulangan atau merasa tidak percaya diri terhadap jawaban yang kita jawab.

Tanpa mencontek, ulangan rasanya ada yang kurang. seperti sayur yang merindukan garam, karena mencontek juga bisa dikatakan seni dalam ulangan. Hebat bukan?

Kode tangan, bisik-bisik, atau segumpal kertas yang terbang dari sudut kelas yang satu ke sudut kelas lainnya sudah menjadi hal biasa. Apalagi kalau guru pengawasnya adalah guru yang terlalu baik atau guru yang sudah lanjut usia, ulangan sesulit apapun bisa menjadi ulangan yang sangat gampang. Mencontek juga bisa membuat dosa, kenapa? Kita bisa menjadi benci guru yang galak dan suka jalan-jalan ketika ulangan.

Aku pun tidak bisa mengelak kalau setiap ulangan yang aku lalui aku selalu mencontek, tidak sepenuhnya mencontek tapi melihat jawaban teman atau menyamakan jawaban dengan teman. Aku tahu itu salah, tapi bagaimana lagi, aku juga kadang merasa tidak percaya diri ketika aku menjawab jawaban dalam ulangan.
Kebiasaan ini sangatlah buruk dan kadang ingin aku hilangkan, tapi begitu sulit. Sesulit menghilangkan noda saus dalam baju putih.

"Nilai teori itu gampang, tapi yang terpenting itu adalah nilai sikap," begitulah kata guru PAI-ku ketika kami baru saja selesai melaksanakan ulangan harian.

Kita pergi ke sekolah memang untuk belajar, mnambah wawasan dan membuka cakrawala dunia agar kita menjadi generasi yang bisa memajukan bangsa ini. Tapi bukan hanya itu saja, kita pun pergi ke sekolah untuk belajar bagaimana bersikap, baik itu bersikap baik kepada guru atau kepada teman sebaya maupun kepada senior atau junior kita.

Sikap, nilai yang sebenarnya mudah untuk kita raih namun kita persulit. Kita bisa saja mendapat nilai 50 dalam ulangan teori tapi dengan sikap kita yang baik dan terpuji dan disukai guru kita bisa mendapat nilai 80. Amazing bukan?

Dari ulangan PAI kali ini, aku sadar. Mencontek itu tidak baik, bahkan guru PAi-ku bilang akan memotong tangan siswanya yang mencontek. APa yang aku sadar? Tentu saja, nilai ulanganku yang tadinya 85 menjadi 75 gara-gara mencontek. Superrrr! Kalau kata Pak Mario Teguh.

Mulai dari sekarang, karena aku akan menghadapi ujian nasional, ujian masuk perguruan tinggi dan akan menjadi mahasiswi aku harus bisa berjanji pada diriku sendiri untuk mulai berhenti mencontek, tapi tidak untuk bekerja sama--sesat!!!!

Terdengar sama saja? Tentu tidak. Bekerja sama bisa menimbulkan gotong royong dan diskusi, walaupun itu dalam hal yang salah.

HAPUSKAN BUDAYA MENCONTEK!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar